Saya bingung ketika anda ada didekat saya, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk membuat anda bicara. Seberapa pandai pun anda menutupi itu saya akan tahu. Karena anda selalu ada didalam fikiran saya. Bagaimana tidak, aku mencintaimu bahkan kamu tahu itu.
Mungkin anda Berfikir :
" Saya agak ragu untuk memberitahu anda, apakah saya harus membiarkan anda tahu? "
Keraguan ini yang mungkin akan membuatmu terpuruk. Kenapa aku selalu berbicara " untuk apa ada aku disampingmu jika kamu selalu terpuruk dan bersedih, didalam masalahmu yang kamu fikir itu tidak patut diberitahukan kepadaku. " Bahkan aku tidak mau kamu murung sedikitpun, apa kamu tahu itu?
Untuk semua hidup saya, anda adalah satu. Tidak tergantikan, bahkan begitu berharganya. Aku mencintaimu dan saya akan memberikan cinta terbesar saya, diseluruh hidup saya.
Ingat ketika kita menghabiskan malam panjang ketika bersama?
Ingat ketika kita ingin bernyanyi lantang dengan bahasa yang tidak kita kuasai dengan baik meskipun kata-katanya salah tetapi kita merasa senang?
Ingat pertama kalinya aku membawamu menyaksikan konser musik?
Ingat ketika kita makan bersama ditengah dinginnya malam?
Ingat ketika saya tersenyum dipertemuan pertama kita?
Ingat ketika aku dan kamu menangis ketika semua ini hampir berakhir?
Ingat ciuman pertama yang kamu berikan?
Ingat seberapa sering kamu membuatku khawatir?
Ingat ketika kita saling bermimpi indah untuk kebersamaan kita kelak setelah dewasa?
Ingat banyaknya masalah yang kita lalui dan semua itu gagal menghilangkan rasa sayang kita?
.
..
...
....
.....
Bagaimana jika kita kehilangan semua ingatan itu? Masihkah semua ini berarti?
Bagaimana jika semua ingatan ini menjadi serpihan? Haruskah kita menyusunnya kembali atau membiarkannya hilang?
Sekarang aku tidak bisa menjanjikan banyak hal. Tapi satu yang ingin selalu kujanjikan, "Walaupun semuanya hilang, rasa sayang ini tidak akan pernah hilang."
Setelah apa yang kita lalui, banyak mimpi indah yang terucap. Sederhana, aku dan kamu punya mimpi, membayangkan indahnya hidup jika kita masih bersama kelak. Mimpi kita seperti mendung, tak tentu arah ingin menjadi cerah atau gelap setelahnya. Sekarang apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkannya? berdoa dan terus bermimpi. Membangun kepercayaan dan yakin dengan rasa sayang kita yang tulus tanpa penghianatan. Memang bukan jalan yang mudah untuk mewujudkannya, tapi rasa cinta ini meyakinkan segalanya. "apa bisa?" itu mungkin pertanyaan yang sulit, "dan jika tidak bisa?" ini pertanyaan yang menyakitkan.
Tepatnya pukul 16.56 saya memulai sebuah percakapan sederhana yang mungkin bisa dibilang "basa basi" untuk memulai suatu koneksi hubungan yang kedepannya pun saya tidak tau akan seperti apa. wanita ini ... ya tampak mempesona dengan segala kesederhanaanya dan berhasil membuat saya diam diam mengaguminya. Mungkin hal yang awam untuk saya memulai suatu hubungan itu sendiri walaupun kenyataannya saya adalah pihak '"laki laki" yang didalam kebanyakan hubungan, harus selalu memulai. tapi saya percaya emansipasi dimana wanita berderajat tidak jauh beda dari pria, jadi saya lebih suka menunggu "wanita yang datang" daripada "wanita yang harus dikejar". tapi dari wanita ini pula yang membuat saya berfikir, jika tidak ada yang memulai, bagaimana bisa? ditambah dengan alunan lagu "endah'n rhesa" yang saya dengar dengan sepenggal lirik "When you love someone, just be brave to say that you want him to be with you." membuat saya sepertinya harus melakukan hal langka didalam hidup saya ini, Memulai.
Well, setelah 2 tahun memendam rasa kagum, memang sangat terlambat untuk baru berani memulai saat ini. tetapi teringat kembali ke pepatah kolot yang mungkin telah usang "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" seolah memberikan saya semangat. Okey, saya akan coba menyatakan perasaan saya, perlahan dengan cara saya sendiri, tulus dan tidak di buat buat.
Semakin lama aku hidup semakin sulit pula membedakan, membedakan realitas dan halusinasi. Sulit membedakan ilusi visual yang semakin terlihat nyata, begitupun sebaliknya. Aku hanya mampu menjalankan tanpa mengerti arti dan tujuan sebenarnya dari hidup itu sendiri. Apakah benar perkataan "hidup ini hanya untuk menunggu mati." Setelah lama menerenungkan akhirnya aku tersadar, hidupku hanya berputar, berjalan ditempat, terdiam"statis" seperti terjebak dalam waktu. Suara yang menuntun pun semakin samar terdengar seperti ingin menjauh.
Tanpa sadar hari pun terus berganti. "konservatif" memang tapi apaboleh buat? yang bisa aku lakukan sementara hanya bersikap mempertahankan keadaaan. Terkadang waktu terasa berhenti tanpa sebab yang pasti. Aku hanya bisa mengingat masa lalu didalam kamar ini. Dalam visualisasi masalalu ku pun muncul halusinasi. Pada saat itu semua terlihat sama, Indah dan tanpa beban. Tapi itu hanya halusinasi sementara dan keindahan itu pun memudar saat aku kembali dalam realitas saat ini.
Alur hidup gw yang keras ternyata ada gunanya juga. gw jadi kebal + tau apa yang harus gw lakuin buat ngadepin hal-hal negatif yang coba ngerusak "mindset" gw. gw pasti akan ngebalikin apa yang udah lu, dia, dan mereka lakuin .tunggu aja sebentar lagi sampe gw rasa waktunya udah tepat .gw rusak hidup lu,dia,dan mereka dengan sejuta cara + akal yang jauh dari upaya yang pernah lu,dia,dan mereka coba lakuin buat gw .